Menyuntik Semangat Kebangsaan di Gedung Merah Putih
Jakarta-Spiritnews.media | Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan kegiatan Silaturahmi Kebangsaan dan Doa Bersama untuk Negeri pada Rabu, (20/11), di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan. Pada acara tersebut, KPK mengundang ulama NU Ahmad Muwafiq yang akrab disapa Gus Muwafiq.
Dalam sambutannya, Ketua KPK Agus Rahardjo berharap, melalui kegiatan ini, para pegawai dapat mendapat siraman rohani, sekaligus mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air dari nasihat yang disampaikan Gus Muwafiq.
“KPK berdiri untuk memperkuat eksistensi NKRI. Itu yang harus ditanamkan di benak kita masing-masing. Merawat Indonesia yang sebesar ini sungguh berat luar biasa, sangat kompleks,” ujarnya di hadapan ratusan pegawai KPK.
Dalam ceramahnya, Gus Muwafiq menekankan pesan nasionalisme yang harus kita pupuk dan tanamkan dalam pribadi kita masing-masing. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus merasa bangga karena kita terlahir dari bangsa yang besar.
“Bangsa Mongol telah menaklukkan banyak bangsa. Tetapi mereka takluk oleh Nusantara,” katanya.
Cinta tanah air dan semangat nasionalisme, kata dia, juga harus diiringi sikap toleransi. Tak bisa dimungkiri, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dengan kekayaan latar belakang, agama dan budaya.
“Perbedaan itu seharusnya tidak menjadi kelemahan dan sumber keributan. Toleransi harus dikedepankan,” katanya. Selain para pegawai, kegiatan itu juga dihadiri seluruh Pimpinan KPK beserta jajaran pejabat struktural. [*Red]
Dalam sambutannya, Ketua KPK Agus Rahardjo berharap, melalui kegiatan ini, para pegawai dapat mendapat siraman rohani, sekaligus mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air dari nasihat yang disampaikan Gus Muwafiq.
“KPK berdiri untuk memperkuat eksistensi NKRI. Itu yang harus ditanamkan di benak kita masing-masing. Merawat Indonesia yang sebesar ini sungguh berat luar biasa, sangat kompleks,” ujarnya di hadapan ratusan pegawai KPK.
Dalam ceramahnya, Gus Muwafiq menekankan pesan nasionalisme yang harus kita pupuk dan tanamkan dalam pribadi kita masing-masing. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus merasa bangga karena kita terlahir dari bangsa yang besar.
“Bangsa Mongol telah menaklukkan banyak bangsa. Tetapi mereka takluk oleh Nusantara,” katanya.
Cinta tanah air dan semangat nasionalisme, kata dia, juga harus diiringi sikap toleransi. Tak bisa dimungkiri, bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dengan kekayaan latar belakang, agama dan budaya.
“Perbedaan itu seharusnya tidak menjadi kelemahan dan sumber keributan. Toleransi harus dikedepankan,” katanya. Selain para pegawai, kegiatan itu juga dihadiri seluruh Pimpinan KPK beserta jajaran pejabat struktural. [*Red]
Posting Komentar