Agar Tidak Ada Dendam yang Berkembang dalam Hati
SEBAGAI manusia, ada kalanya kita merasa tersinggung atau sakit hati akibat tindakan buruk orang lain. Tak jarang, hal itu sampai meninggalkan amarah yang sulit hilang dan pada akhirnya memunculkan rasa dendam.
Saat menyimpan dendam, seseorang biasanya ingin orang lain merasakan seperti apa yang ia rasakan. Dalam Islam, sifat pendendam seperti ini jelas tidak diperbolehkan. Satu-satunya cara terbaik untuk `membalas dendam` adalah dengan menjadi jiwa yang pemaaf.
Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW “Tidaklah seseorang memaafkan kezaliman (terhadap dirinya) kecuali Allah akan menambah kemuliaannya.” (HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi).
“Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (Q.S Al-Hujurat ayat 10). [SUMBER: MUSLIM]
Saat menyimpan dendam, seseorang biasanya ingin orang lain merasakan seperti apa yang ia rasakan. Dalam Islam, sifat pendendam seperti ini jelas tidak diperbolehkan. Satu-satunya cara terbaik untuk `membalas dendam` adalah dengan menjadi jiwa yang pemaaf.
Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW “Tidaklah seseorang memaafkan kezaliman (terhadap dirinya) kecuali Allah akan menambah kemuliaannya.” (HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi).
Berikut adalah sejumlah kesadaran yang dapat kita hadirkan dalam
hati kita saat seseorang telah berprilaku buruk kepada kita, agar tidak ada
dendam yang berkembang dalam hati.
§ *Ingatlah
bahwa perbuatan orang itu kepada kita tidak keluar dari kehendak Allah. Allah
menginginkannya itu terjadi dan ada hikmah dibalik itu.
§ *Ingatlah
dosa-dosa kita. Karena tidaklah keburukan menimpa kita melainkan karena sebab
dosa-dosa kita. Sibuklah dengan tobat dan istighfar, dari pada sibuk mencela
dan mencari-cari cara untuk membalasnya.
§ *Ingatlah
pahala yang sungguh besar bagi orang yang mau memaafkan dan bersabar.
“Barangsiapa yang memberi maaf dan melakukan kebaikan, maka pahalanya di sisi
Allah.” (QS. Asy Syuuraa: 40)
§ *Ingatlah
bahwa memaafkan dan berbuat baik akan membuat hati kita bersih dari
keinginan-keinginan buruk, hasad dan dendam. Dengan itu hati akan merasakan
kelezatan yang jauh lebih lezat dari kelezatan melampiaskan dendam.
§ *Ingatlah
bahwa dendam akan membuat jiwa menjadi hina, sedangkan memaafkan akan membuat
jiwa menjadi mulia.
§ *Ingatlah
bahwa balasan yang kita akan dapatkan sesuai dengan perbuatan yang kita
lakukan. Kita pun pasti pernah berbuat zalam dan dosa. Jika kita memaafkan,
Allah pun akan memaafkan kita.
§ *Ingatlah
bahwa menyibukkan diri dengan dendam akan menghabiskan waktu dan membuat hati
menjadi tidak fokus. Sehingga banyak hal-hal bermanfaat kita lewatkan. Maka
jangan sampai musibah lebih besar menimpa kita.
§ *Ingatlah
bahwa Rasulullah tidak pernah sekali pun dendam karena urusan pribadinya. Jika
itu terjadi kepada orang yang paling mulia, bagaimana dengan kita?
§ *Ingatlah
bahwa sabar adalah setengah dari keimanan. Jika kita bersabar, maka kita
berarti sedang menjaga keimanan kita.
§ * Ingatlah
bahwa dengan bersabar berarti kita telah mengalahkan dan mengendalikan jiwa
kita. Karena jiwa yang tidak dapat kita taklukan akan mengajak kita pada
kebinasaan.
§ *Ingatlah
bahwa jika kita bersabar, maka Allah pasti akan menolong kita.
§ *Ingatlah
jika kita bersabar, maka itu akan menjadi sebab orang yang telah berbuat zalim
kepada kita menyesal dengan tindakannya, malu dan bisa jadi malah mencintai
kita, setelah sebelumnya membenci kita. “Balaslah keburukan itu dengan yang
labih baik, maka tiba-tiba orang yang tadinya antara kamu dan dia ada
permusukan, menjadi seolah-olah seperti teman yang dekat.” (QS. Fushilat: 34)
§ *Ingatlah
bisa jadi jika kita membalas perbuatan buruknya kepada kita, hal itu akan
membuatnya semakin bertambah buruk.
§ *Ingatlah
bahwa orang yang biasa mendendam, ia pasti akan terjerumus pada kezaliman.
Karena jiwa sulit untuk berbuat adil.
§ *Ingatlah
bahwa kesabaran itu akan menjadi penggugur dosa kita atau pengangkat derajat
kita. Dan itu tidak akan kita dapatkan jika kita tidak bersabar dan
melampiaskan dendam.
§ *Ingatlah
bahwa sabar dan tidak membalas adalah kebaikan yang akan melahirkan kebaikan
yang lain, dan kebaikan itu akan melahirkan kebaikan lagi dan begitu
seterusnya. Karena diantara balasan kebaikan itu adalah kebaikan berikutnya.
Perlu diingat bahwa dendam hanya akan membawa kesengsaraan, menghancurkan kebahagiaan, merusak pikiran dan harga diri kita. Cukuplah kiranya setiap Muslim menyadari sepenuhnya bahwa semua orang yang beriman itu bersaudara sehingga tak ada rasa dendam di hati ketika berselisih. Sebagaimana firman Allah SWT,
“Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (Q.S Al-Hujurat ayat 10). [SUMBER: MUSLIM]
Posting Komentar