Deklarasi & Pengukuhan Tim, Ribuan Relawan Kecamatan Jombang Dukung Ratu Ati
SpiritNews.media
| Cilegon - Ribuan warga dari Kecamatan Jombang deklarasi dukung Ratu Ati
Marliati maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cilegon yang akan
dilaksanakan pada bulan September tahun 2020.
Deklarasi
yang dilaksanakan di depan Gedung DPD Golkar Cilegon tersebut, sekaligus
melakukan pengukuhan tim itu. Ratu Ati Marliati mengatakan, antusiasme para
relawan baik yang tergabung dalam Partai Golkar maupun yang non partai,
membangkitkan semangat dan optimisme dirinya sebagai kandidat.
"Ibarat
burung, saya seperti memiliki dua sayap yang kukuh untuk terbang tinggi di atas
langit politik Cilegon," kata Ratu Ati saat orasi politik dalam Deklarasi.
Sabtu (7/3/2020).
Dengan nada
agak emosional, Ratu Ati mengibaratkan bahwa saat ini ada banyak burung lain
yang saat ini juga mulai terbang dan melakukan berbagai manuver di udara.
"Dari
mulai cara-cara yang normal sampai dengan cara-cara yang tidak normal. Terdapat
banyak indikasi berupa upaya-upaya provokatif untuk menjatuhkan saya sebagai
kandidat," ucapnya.
Calon
walikota yang diusung Partai Golkar itu secara lugas mengatakan bahwa semua itu
ia anggap sebagai riak-riak biasa dalam demokrasi untuk mencari perhatian.
"Kalau
orang tidak cukup percaya diri untuk dianggap baik, biasanya jalan yang paling
mudah adalah memprovokasi warga dan berusaha membuat kesan bahwa orang lain
jelek atau buruk," ujarnya.
"Inilah
hari-hari yang saya alami belakangan ini. Dan mungkin akan terus berlanjut
seiring waktu pilkada yang makin dekat," imbuhnya.
Namun
demikian, Ratu Ati menegaskan bahwa semua itu tidak akan membuat dirinya baper.
Ia juga meminta para pendukungnya semua tidak baper dan tidak reaktif
menghadapi prilaku buruk orang lain.
"Sebab
kita harus pegang prinsip bahwa demokrasi itu baik, niat kita baik, dan kita
percaya bahwa masyarakat Cilegon baik. Karenanya kita akan terus menempuh
dengan cara-cara yang baik. Jangan lupa, hakekat demokrasi adalah
"fastabiqul khairat", berlomba utk kebaikan,” kata dia.
Apakah kita
lemah? Tidak!. Karena niat baik dan kebaikan adalah kekuatan itu sendiri.
Sampai pada tingkat tertentu, jika sudah melampaui batas kepatutan, tentu kita
juga tidak akan diam dan akan menempuh cara-cara yang dibenarkan secara hukum.
"Cilegon bukan hanya warisan sebuah kota, Cilegon adalah amanat pengabdian yang harus dirawat dan dilanjutkan," ujarnya diikuti riuh tepuk tangan.
Ia
menambahkan, ada begitu banyak kemajuan yang sudah diraih di berbagai sektor
pembangunan. "Mulai dari sektor pembangunan fisik maupun nonfisik. Semua itu
tidak mungkin kita hentikan atas nama klaim sebuah perubahan," imbuhnya.
Gerak
pembangunan yang dilakukan hari ini , lanjutnya, adalah kelanjutan dari gerak
masa lalu, dan gerak yang akan kita tempuh di masa datang berpijak dari gerak
hari ini.
"Lalu
dari mana logikanya jika membangun kota ini dengan cara meninggalkan masa
lalu," kata Ratu Ati dengan penuh tanda tanya.
Masih kata Ati, yang bisa diakukan adalah sebuah rangkaian gerak penyempurnaan dari
waktu ke waktu, sebab membangun sebuah kota dan masyarakat tidak mungkin
berangkat dari titik nol dengan cara membuang capaian di masa lalu dan capaian
hari ini. "Kalau pun ada, itu tidak lebih dari retorika yang kosong belaka. Itu
sebabnya saya menetapkan sebuah kredo, tagline: SUKSES CILEGON TAK BOLEH
HENTI," ujarnya.
Di depan
ribuan relawan, Ratu Ati menyatakan bertekad untuk terus maju. "Hari-hari
yang saya lalukan bersama segenap tim dan simpatisan, adalah menghampiri dan
berjumpa dengan banyak warga dari beragam lapisan. Saya berdialog dengan
mereka, mendengar dan menyerap langsung harapan terdalam mereka. Ini sangat
penting saya lakukan ketimbang harus meladeni berbagai prasangka buruk yg
ditiupkan sementara pihak," ucapnya
Berjumpa dan
mendengar langsung harapan masyarakat khususnya masyarakat bawah, memberi
dirinya energi positif untuk menatap Cilegon di masa datang. Sebab ada begitu
banyak agenda penting yg masih harus dilakukan.
"Masyarakat
atau warga sebenarnya adalah 'Majikan Demokrasi'. Merekalah yang
memiliki kedaulatan untuk memilih jenis pemimpin yang mereka inginkan. Dalam
demokrasi, kita bukan siapa-siapa. Rakyatlah yang berkuasa, dan mereka memiliki
kearifannya sendiri untuk menentukan pemimpin yang mereka inginkan. Tugas kita
termasuk saya, adalah memberi kabar gembira, harapan baik, bahwa Cilegon ke
depan akan menjawab harapan-harapan itu," katanya.
Sebelum
menutup orasi politiknya, Ratu Ati berpesan kepada relawan dan tim, agar
mendekati warga dengan cara yang baik dan simpatik.
"Beri
mereka informasi yang benar baik tentang diri saya selaku kandidat maupun
terkait berita dan rumor yang beredar di tengah masyarakat," pungkasnya. (ADV)
Posting Komentar