Cegah Covid-19, Presiden Pastikan Perluas Jangkuan Tes Cepat PCR
Spiritnews.media | Jakarta - Presiden Joko Widodo memastikan, memperluas jangkauan tes cepat menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) hingga mencapai 10 ribu orang per hari. Untuk memutus mata rantai penyebaran Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di berbagai wilayah.
"Tes PCR bisa diperluas jangkauannya, demi mengurangi tumpukan orang yang akan di tes terutama di daerah episentrum," kata Presiden Joko Widodo melalui konferensi video pada Senin (13/4/2020).
Kondisi saat ini, pemerintah telah mempersiapkan sebanyak 29 laboratorium yang segera dipergunakan untuk melakukan tes PCR. Dan akan terus mempersiapkan tambahan sebanyak 49 yang tersebar di berbagai wilayah di dalam negeri.
"Total pemerintah akan persiapkan 78 laboratorium untuk mengetes PCR bagi masyarakat," imbuhnya.
Terkait dengan alat, saat ini sudah ada 18 alat PCR yang mampu melakukan tes massal hingga mencapai hampir 10 ribu orang. Proses instalasi alat tersebut yang cukup sulit sehingga memerlukan waktu yang agak lama untuk membuat alat ini bekerja maksimal.
"Dalam satu hari, satu alat PCR bisa tes sebanyak 500 orang. Apabila terdapat 18 alat itu bisa diinstal maka dapat mengetes 9000 orang per hari. Ini sangat baik," tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian BUMN memberikan alat tes untuk mendeteksi Covid-19 yang bisa melayani 1300-1400 orang dalam satu hari ke Rumah Sakit (RS) Pertamina Jaya, DKI Jakarta pada Sabtu (4/4/2020).
"Rencananya alat itu massal itu bisa melakukan tes 1300-1400 orang per hari. Alat itu sampai pada Sabtu ini ke rumah sakit Pertamina Jaya yang berada di sekitar wilayah Cempaka Putih," ujar Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin melalui siaran persnya.
Alat tes Covid-19 ini, lanjut dia, akan diberikan pada RS milik BUMN yang berada di wilayah yang memiliki jumlah pasien positif dengan jumlah banyak. Sehingga dapat mendorong secara maksimal upaya pemerintah dalam meredam penyebaran virus ini, khususnya di wilayah yang paling terdampak. (Foto: Antara)
Posting Komentar