News Breaking
Live
wb_sunny

Presiden Larang ASN dan Pegawai BUMN Mudik

Presiden Larang ASN dan Pegawai BUMN Mudik


Spiritnews.media | Jakarta - Presiden Joko Widodo melarang seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai BUMN melakukan tradisi mudik pada saat Hari Raya Idul Fitri 2020, untuk menghindari meluasnya penyebaran Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 ke berbagai wilayah di Indonesia.

"Hari ini tadi sudah kita putuskan bahwa untuk ASN, TNI dan Polri, serta pegawai BUMN dilarang mudik," ujar Presiden melalui konferensi video pada Kamis (9/4/2020).

Menurut dia, upaya ini dilakukan oleh pemerintah untuk membatasi pergerakan Covid-19 tak menyebar luas dari pusat episentrum saat ini. Potensi mudik lebaran ke kampung halaman disinyalir berpotensi membawa virus ini meluas hingga ke pelosok tanah air.

"Kita akan melihat lebih detail di lapangan, akan mengevaluasi dari hal-hal yang ada di lapangan. Untuk itu, sekali lagi, pemerintah menganjurkan untuk tidak mudik," imbuhnya.

Bagi masyarakat yang kurang mampu yang tidak mudik yang berada di perkotaan, kata Presiden, akan diberikan sejumlah stimulus bantuan dalam bentuk sembako maupun uang tunai. Tujuannya, agar masyarakat tidak melakukan mudik ke kampung halaman selama Indonesia masih dalam kondisi darurat Covid-19.

Sudah banyak kebijakan yang telah diberikan pemerintah untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, diantaranya Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu Pra kerja, pembebasan tarif listrik, Bansos Khusus Jabodetabek dan lain sebagainya. Upaya ini dilakukan demi membuat masyarakat tetap berada di rumahnya masing-masing.

Selanjutnya, bagi masyarakat kurang mampu yang berada di wilayah pedesaan, pemerintah segera menggelontorkan Dana Desa. Dana ini akan membuat penduduk desa mampu bertahan dari efek Covid-19 dalam sektor perekonomian.

Dalam memperkuat hal di atas, pemerintah juga memberikan stimulus dengan memberikan program Padat Karya Tunai (PKT) kepada masyarakat yang berada di desa. "Pemerintah akan terus berupaya untuk menyisir lagi anggaran-anggaran yang tersedia untuk menambah lagi bantuan sosial," pungkasnya. (Red)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar