Bantuan Untuk Pondok Pesantren Di Serahkan Ke Bapaslon, Isro: Main-Main Dengan APBN
SpiritNews.media | (Cilegon) Sosialisasi Bantuan Operasional Pondok Pesantren yang diinisiasi Anggota DPR RI yang juga politisi PAN, Yandri Susanto memantik reaksi publik Cilegon.
Pasalnya, bantuan yang berasal dari Kementerian Agama RI itu diduga dipolitisasi oleh Yandri, karena menghadirkan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, Iye -Awab.
Diketahui, PAN adalah salah satu partai pengusung pasangan Iye-Awab dimana tempat Yandri bernaung.
Dalam undangan yang dikirim dan ditandatangani Yandi Susanto tertanggal 16 September 2020 itu, ia mengundang 27 pimpinan pondok pesantren se-Kota Cilegon.
Parahnya, kegiatan sosialisasi bantuan Kementerian Agama untuk pondok pesantren itu digelar di kediaman Iye Iman Rohiman di Villa Gunung Karang, Lingkungan Desa Jaha, Anyer, Kabupaten Serang.
Pasangan Iye dan Awab yang hadir di acara tersebut bahkan didaulat untuk menyerahkan bantuan secara simbolis kepada pimpinan pondok pesantren.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Pemenangan Ati-Sokhidin, Isro Mi’raj, mengatakan yang dilakukan oleh politisi PAN (Yandri, red) sangat kentara nuansa politisnya dan memang terindukasi menggunakan dana APBN demi kepentingan pilkada yang calonnya diusung oleh PAN.
Isro tak habis pikir dengan manuver politisi PAN tersebut yang begitu gegabah memanfaatkan bantuan APBN untuk pondok pesantren tersebut.
“Gegabah dan ceroboh. Main-main dengan APBN. Lokasi kegiatannya di rumah Haji Iye yang masuk wilayah Kabupaten Serang tetapi yang dapat bantuan dan yang diundang adalah ponpes dan madrasah dari Cilegon. Ini kan aneh,” tuturnya. Sabtu,19/09/2020.
Isro menyarankan agar Yandri langsung turun saja menjadi Ketua Timses Iye-Awab Cilegon, kompetisinya jangan malu-malu dan jangan setengah-setengah.
“Jadi saran saya, saudara Yandri lebih baik langsung turun jadi ketua timses. Ini bukan pileg bung, tetapi pilkada,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu sumber di Kementerian Agama Cilegon, yang enggan disebutkan namanya mengatakan, apa yang dilakukan Yandri itu sebuah kesalahan fatal.
“Pak Yandri itu kan engga boleh begitu, itu harus langsung ke pondok yah, ngambilnya juga langsung pondak ke Bank BNI itu. Cuma itu dientertaint saja sama beliau seakan-akan disitu,” tutur sumber saat dihubungi. Jumat, 18/09/2020.
Ia mengungkapkan, kalau mau mengkonfirmasi bantuan pondok pesantren itu ke Kemenag pusat, tidak ada kaitannya dengan kemenag kabupaten/kota.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Yandri Susanto belum terkonfirmasi. Padahal, konfirmasi melalui WhatsApp sudah dikirimkan dan sudah ceklis biru dua tanda bahwa pesan sudah dibaca. (Nanda)
Posting Komentar