Puluhan Pengusaha Pertanyakan Janji, Nikmatulloh: Ketua Kadin Campurkan Urusan Politik Dengan Bisnis
SpiritNews.media | (Cilegon) Puluhan pengusaha lokal di Kecamatan Grogol, Cilegon, meminta penjelasan pada Haji Nikmatulloh, selaku Direktur PT.Putra Gerem Jaya (PGJ), terkait janji pembinaan dan pemberiaan pengerjakan proyek pembuatan gudang di PT. MFI. Rabu, 16/09/2020.
Menurut, Asnawi selaku pemilik CV. Asia Sastra, Haji Nikmatulloh, ditunjuk sebagai koordinator oleh PT. MFI (Mitsubishi Chemical PET Film Indonesia) untuk pengerjaan proyek tersebut.
"Pak Haji Nikmatulloh ini, menjadi jembatan kita ke PT. MFI, pak haji bilang akan melibatkan puluhan pengusaha lokal Kecamatan Grogol, dalam rangka pemberdayaan dan pembinaan," ujarnya.
Namun, lanjut Asnawi, sejak proyek itu berjalan dari tiga bulan lalu, dirinya atau pengusaha lokal yang lain belum diberi kepastian, terkait pekerjaan yang ada di PT. MFI.
"Ini sudah tiga bulan jalan. Tapi sampai saat ini tidak ada kejelasan. Makanya kami menggelar konferensi pers hari ini dalam rangka mempertanyakan hal tersebut," kata Asnawi, saat konferensi pers di salah satu rumah makan di wilayah Grogol.
sementara itu, Hal senada juga di katakan oleh Sufian, dari PT. Pandawa Nusantara Konstruksi.
Ia mengatakan, PT. PGJ selaku perusahaan yang ditunjuk untuk menjembatani pengerjaan, harusnya bisa maksimal dalam memperjuangkan kepentingan pengusaha lokal agar terlibat di proyek tersebut.
"Kami tidak tahu soal adanya pengambilalihan pengerjaan (satu pintu) dari PT PGJ ke KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Kota Cilegon. Kalau ada kendala atau hal lain yang harus disikapi, InsyaAllah kami siap jalan bersama, tapi minimalnya ada informasi yang jelas dan alasan tepat agar kami bisa menerima hal itu," tegasnya.
Saat di konfirmasi, Nikmatulloh, mengaku merasa dijadikan kambing hitam oleh Kadin Cilegon, karena kesepakatan yang sudah dibuat oleh PT. PGJ, Kadin Cilegon, dengan PT. Taisei (Main Contractor), untuk menjembatani pengusaha lokal, kini di ambil alih oleh Sahruji, Ketua Kadin Cilegon.
"Memang benar awalnya seperti itu. Sahruji, menyampaikan langsung ke saya dengan harapan agar semuanya ter-arah dan saya diminta untuk melakukan pembinaan kepada pengusaha di Grogol, tapi kesepakatan tersebut nyatanya dilanggar oleh Sahruji," ungkapnya.
Ia mengaku, sempat menanyakan langsung masalah tersebut kepada Ketua Kadin Cilegon. Namun jawaban yang diberikan justru mengarah pada kepentingan politik.
"Ya seperti itulah. Harusnya kan sebagai lembaga profesi, KADIN tidak dibawa ke ranah politik. Saya pun berpikir awalnya tidak akan terjadi hal seperti ini dan menilai sosok Sahruji, sebagai sosok profesional yang tidak akan menggabungkan antara kepentingan bisnis dan politik. Namun, nyatanya justru sebaliknya. Hanya karena saya berbeda pilihan dengan beliau, KADIN dijadikan alat agar saya ikut mendukung calon yang beliau usung. Ini tidak profesional namanya," jelasnya.
Ia sangat menyayangkan, jika persoalan bisnis dicampuradukan dengan politik praktis.
“Perbedaan pilihan politik itu kan lumrah sebenarnya, tapi kenyataannya malah seperti ini,” tuturnya.
Diketahui, Saat ini, Nikmatulloh, merupakan Ketua Relawan Ati Marliati (RAM) di Korcam Grogol pada Pilwalkot Cilegon 2020.
Sedangkan Sahruji, selain menjabat sebagai Ketua KADIN Cilegon, dirinya menjadi Ketua Tim Pemenangan Pasangan calon Iye-Awab di Pilwalkot Cilegon 2020. (Nanda)
Posting Komentar