News Breaking
Live
wb_sunny

PSK di Rangkasbitung Mengaku Sepi Sejak Pandemi

PSK di Rangkasbitung Mengaku Sepi Sejak Pandemi


LEBAK – Mewabahnya Covid-19 atau virus corona di Tanah Air berimbas lesunya berbagai sektor usaha. Termasuk merosotnya pendapatan Pekerja Seks Komersial (PSK) di Rangkasbitung.

Beberapa PSK yang biasa beroperasi di Rangkasbitung mengaku sepi dari pengunjung sejak pandemi virus corona beserta akibat dan korbannya menjadi berita utama di media massa dan elektronik.

Mawar –bukan nama sebenarnya– seorang PSK yang biasa mangkal di sekitar Pasar dan Terminal Rangkasbitung, mengaku hampir tidak ada pelanggan yang datang mencari jasanya.

“Mungkin karena nyari duit susah, makanya yang jajan juga gak ada,” kata Mawar, Rabu (25/11/2020) dinihari.

Mawar mengaku biasanya dalam satu malam dia bisa melayani 2 – 3 orang pelanggan, dengan tarif Rp300- 500 ribu, namun sejak ada wabah corona, terkadang dalam satu malam tak satu pun ada yang menggunakan jasanya.

“Benar-benar sepi pengunjung. Kadang malah kita coba SMS atau telepon pelanggan yang sudah sering datang, tapi mereka alasannya sedang sibuk. Padahal mungkin karena ekonomi sedang susah,” kata dia.

Mawar sendiri mengaku, lebih banyak berdiam diri di rumah sambil menunggu panggilan melalui telepon.

“Percuma mangkal juga kalau sepi, malah keluar duit buat jajan, pemasukan gak ada. Dari kemarin saya belum dapat pelanggan satu pun,” keluhnya.

PSK lainnya yang juga minta dirahasiakan, mengaku sudah 3 hari tak mangkal di sekitar pasar dan terminal.

“Malas, sepi gak ada konsumen. Ini juga karena butuh saja makanya terpaksa keluar rumah. Dari jam 7 malem sampai mau pagi gak dapat (pelanggan),” kata wanita ini.

Demikan juga salah satu juruparkir liar yang biasa beroperasi di sekitar area warung remang-remang, yang minta namanya dirahasiakan, juga mengeluhkan hal serupa.

“Sepi bener sekarang bang. Jarang ada yang datang ke sini sekarang,” kata pria ini.

Paling banyak dalam satu malam hanya ada 2-3 orang yang berkunjung.

“Sudah seminggu ini gak bisa bawa uang kalau pulang. Paling hanya untuk beli rokok dan bensin,” kata dia. (*Siberindo)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar