Pemilik Brand Ngopi Jawara Jatuhkan Pilihan Ke Ati-Sokhidin
SpiritNews.media | (Cilegon) Tersisa 8 (Delapan) hari lagi, Kota Cilegon akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020. Sejumlah tokoh dari berbagai kalangan mulai terlihat menyatakan dukungan terhadap Pasangan Calon (Paslon) yang ikut berkompetisi pada 9 Desember nanti.
Seperti Mameu Yai Uyat, salah satu seniman dan budayawan sekaligus Jawara Ngopi.
Meski tidak secara langsung menunjukkan keberpihakannya ke Paslon nomor urut 2 (Dua), melalui siaran langsung yang ditayangkan akun facebook Johan Singandaru pada tanggal 29 November 2020.
Dalam tayangan live berdurasi 14.17 detik itu, dengan gayanya yang unik, Mameu Yai Uyat membeberkan nomor urut Paslon yang akan dipilihnya pada Pilkada 9 Desember nanti, dengan mengajak para penonton yang menyaksikan acara live itu untuk ikut memegang kalkulator, dan menghitung sejumlah angka yang ia sebutkan dengan metode penjumlahan, perkalian, pembagian, dan pengurangan, dengan hasil yang menunjukkan nomor 2 yaitu nomor urut milik Pasangan Ati-Sokhidin (PAS).
Saat dikonfirmasi mengenai isi dari tayangan tersebut, pria yang memiliki nama asli Uyat Novayatno, membenarkan hal tersebut
Menurutnya, pilihan yang ia ambil setelah melalui berbagai proses, mulai dari analisa pemikiran, dan hasil merenung yang panjang.
"Sejak awal, mulai dari proses pendaftaran hingga berakhirnya debat putaran kedua kemarin, dari keempat calon yang ada, saya memutuskan untuk memilih dan mendukung Bu Ati dan Pak Sokhidin di tanggal 9 Desember mendatang. Ini murni hasil pemikiran dan perenungan saya, dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun, dan bukan karena ada kepentingan," kata Mameu. Rabu, 02/12/2020.
Secara pribadi, pemilik brand Ngopi Jawara itu menilai, bahwa semua calon bagus dan merupakan putra-putri terbaik yang dimiliki oleh Kota Cilegon.
Hanya saja, dari semua hasil analisa dan perenungan yang sudah ia lakukan, pilihannya jatuh ke pasangan Ratu Ati Marliati dan Sokhidin.
"Semuanya bagus, semuanya merupakan sahabat dan juga saudara saya. Terlepas akhirnya pilihan saya jatuh ke Bu Ati dan Pak Sokhidin, saya rasa tanpa perlu saya ungkapkan alasannya, masyarakat Cilegon juga sudah tau, kenapa harus memilih Bu Ati dan Pak Sokhidin," ujarnya.
Meski begitu, ia tidak memaksakan seluruh masyarakat Cilegon untuk mengikuti apa yang menjadi pilihannya, karena soal pilihan adalah hak masing-masing individu, khususnya bagi masyarakat Cilegon.
"Kita hargai proses demokrasi yang berlangsung. Soal pilihan itu hak masing-masing, tidak boleh ada paksaan dari pihak manapun dalam menentukan pilihan. Yang terpenting adalah, bagaimana semua ini bisa berjalan dan berlangsung secara aman dan damai dengan saling menjaga satu sama lain, dan menghargai pilihan masing-masing. Dengan harapan, siapapun yang terpilih nanti, mampu mempertahankan keberhasilan dan kesuksesan yang sudah diraih, dan melanjutkannya supaya lebih baik lagi. Dan dari semua paslon yang ada, bagi saya Bu Ati dan Pak Sokhidin adalah yang terbaik," tutupnya. (Nanda/red)
Posting Komentar