Pentingnya "Visi" Bagi Generasi Muda Islam
Pesantren
Mahasiswa Da’I (Pesmadai) kembali mengadakan kajian bulanan. Kali ini
dilaksanakan pada Sabtu, 5 Desember 2020 pukul 08.00-11.00 WIB di pesantren
penghafal qur’an Pesmadai Ciputat, Tangerang Selatan. Kajian bulanan di bulan
penutup tahun 2020 ini diisi langsung oleh KH. drg. Fathul Adhim, M.Km.
KH.
Fathul Adhim di sepanjang pemaparannya, fokus kepada penekanan urgensi akan
visi bagi anak-anak muda, terutama generasi muda Islam. Ia mengawali, bahwa kita
umat Islam sejak awal sudah diberi visi ke depan yang akan kita bangun dan
raih. Kita harus mampu menunjukkan Islam yang hebat, mampu berdaya dan kuat
dengan spirit rahmatan lil ‘alamin.
Islam
itu indah dan bersih. Waktu KH. Fathul Adhim tinggal di pesantren mahasiswa di
Surabaya, walau rumah pesantrennya ngontrak tetapi indah bersih, bahkan dibuat
taman yang indah. Walaupun laki-laki semua isi pesantrennya, tetap harus
menunjukkan Islam yang bersih dan indah. Sebab, itu salah satu visi Islam.
KH. Fathul Adhim juga bercerita, bahwa dulu
beliau dan kawan-kawannya bertekad bagaimana tidak ngontrak lagi, harus mampu
mandiri. Dan akhirnya berhasil. Bahkan, sekarang, karena punya visi,
pesantren ngontrak tempat beliau tinggal dulu sudah menjadi pesantren besar di
belakang ITS, Surabaya. Asetnya sekarang sudah milyaran. Karena punya visi,
ungkapnya.
KH.
Fahtul dan kawan-kawannya juga pernah dikirim ke berbagai daerah dengan visi
membangun pesantren di daerah tersebut. Waktu itu, KH. Fathul ke Madiun. Dengan
visi bangun pesantren. Dan sekarang juga sudah berdiri menjadi pesantren besar
di Madiun. Lagi lagi, karena punya visi. Visi itu adalah sesuatu yang
ingin dicapai oleh kita. Beliau mengutip QS. Muhammad ayat 7:
ÙŠَٰٓØ£َÙŠُّÙ‡َا ٱلَّØ°ِينَ Ø¡َامَÙ†ُÙˆٓا۟
Ø¥ِÙ† تَنصُرُوا۟ ٱللَّÙ‡َ ÙŠَنصُرْÙƒُÙ…ْ ÙˆَÙŠُØ«َبِّتْ Ø£َÙ‚ْدَامَÙƒُÙ…ْ
Artinya: “Hai orang-orang
mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan
meneguhkan kedudukanmu”.
Bahwa dengan niat yang tulus berjuang untuk kebaikan
umat, untuk kemenangan agama Allah, maka Allah menolong kita dalam mewujudkan
visi. Andaikan tak punya visi, tak
berdiri pesantren besar. KH. Fathul juga sebagai perintis berdirinya Baitul Mal Hidayatullah (BMH)
yang sekarang dalam setahun omsetnya mencapai 215 Milyar. Sekali lagi, karena
punya visi.
Beliau
memotivasi, bahwa santri-santri penghafal qur’an di Pesmadai juga harus
memiliki visi sejak sekarang. Harus jelas apa yang ingin diraih. Karena kalau
punya visi kedepan, maka kita punya cita-cita yang diperjuangkan. Walaupun jadi
guru di rumah qur’an misalnya, tetapi kalau punya visi, maka itu menuju besar
dan akan menjadi besar.
Dengan
adanya visi, muncul ide upaya yang akan kita lakukan untuk mewujudkan visi
tersebut. Sehingga, setelah itu hadirlah time schedule sebagai langkah
manajemen kita dalam meraih visi. Beliau juga mengatakan, bahwa mewujudkan visi
bisa bertahap, tidak bisa menuntut visi besar yang instan terwujud. Beliau
punya strategi, yang disebut “bangun yang diantara". Misalnya, jika punya
visi membangun pesantren yang besar, maka bangun rumah kecil dulu yang
dijadikan sebagai pesantren.
Dalam mewujudkan visi, sangat penting silaturrahmi. Sampaikan visi kita kepada banyak orang, konsepkan proposal, maka bantuan dan dana akan terkumpul. Anak muda jangan bermental karyawan. Tapi mental pembangun dan pendiri. Mental founder. Pemuda harus memiliki kemampuan berkomunikasi dan negosiasi yang baik, serta disokong oleh keberanian dan visi yang jelas. Itu modal yang luar biasa bagi pemuda dan harus miliki. (Kiriman Pembaca/Penulis: Rizki Ulfahadi)
Posting Komentar