Dirjen IKP: Kemasan Produk UMKM Indonesia Jangan Kalah dengan Negara Lain
Jakarta - Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus mampu mengemas produknya dengan menarik di ruang digital. Sehingga, produknya dapat dilirik oleh banyak lapisan masyarakat yang menggunakan platform dagang daring.
"Kita jangan sampai kalah dengan negara lain yang bagus mengemas produknya," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Widodo Muktiyo secara virtual pada Kamis (18/2/2021).
Menurutnya, setiap produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM dapat dikemas dengan menarik. Baik secara fisik produk yang akan dijajakan melalui kanal daring maupun pengemasan produk yang tepat di kanal platform dagang daring.
"Tata dagangnya harus dikemas dengan enak dan menarik sehingga publik mau membelinya," katanya.
Ditambahkannya, kebiasaan masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan melakukan transaksi secara daring di berbagai platform dagang daring. Terbukti, dengan adanya peningkatan signifikan terhadap transaksi secara daring yang dilakukan masyarakat ketika pandemi.
"Terjadi peningkatan jumlah transaksi daring pada saat ini," imbuhnya.
Kemudian, pembangunan jaringan telekomunikasi berkualitas secara masif yang dilakukan oleh pemerintah juga membuat segmentasi pembeli semakin meluas. Dengan begitu, produk yang dijajakan melalui kanal dagang daring dapat menjangkau penduduk yang tinggal di pelosok Nusantara.
Hal di atas merupakan keuntungan yang harus dioptimalkan oleh para pelaku UMKM. Dengan cara, mengubah tata dagangnya menjadi lebih kekinian atau membuat produk yang dijajakan semakin berkualitas dari segei tampilan.
"Ada market baru yang disebabkan oleh pembangunan telekomunikasi berkualitas secara masif yang dilakukan oleh pemerintah," katanya.
Ia berharap, berbagai perbaikan terkait dengan tampilan produk secara fisik maupun tampilan daring dapat memperkuat kolaborasi dengan platform dagang daring. Dengan begitu, pelaku UMKM dalam negeri dapat cepat kembali bangkit dari dampak wabah global COVID-19.
"Semua melakukan dagang secara online dimana bisnis baru bisa kolaborasi antara UMKM dan market place," pungkasnya. (InfoPublik)
Posting Komentar