News Breaking
Live
wb_sunny

AU Senegal Kembali Beli Pesawat Militer Buatan PTDI

AU Senegal Kembali Beli Pesawat Militer Buatan PTDI


Jakarta - Satu lagi produksi anak bangsa kembali mewarnai blantika penerbangan militer dunia. Sebuah pesawat CN235-220 jenis Maritime Patrol Aircraft (MPA) buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah diserahterimakan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto - yang didampingi Dirut PTDI Elfien Goentoro - kepada Kepala Staf Angkatan Udara Republik Senegal BG Papa Souleymane di Hanggar Fixed Wing PTDI di Bandung, Kamis lalu (18/3/2021).

Menteri Prabowo dalam krisisnya mengatakan bahwa penyerahan Pesawat CN235-220 MPA ini kepada AU Republik Senegal patut untuk dibanggakan karena ini adalah pesawat ketiga yang dibeli negara tersebut. “PTDI adalah kebanggaan Bangsa Indonesia. Teknologi kedirgantaraan adalah industri masa depan, ”tegasnya.

Pesawat mulai dari Rp354 miliar itu, sebagian modal kerja berasal dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) / Indonesia Eximbank dengan skema National Interest Account (NIA). Penggunaan skema NIA dari LPEI ini merupakan penugasan khusus dari Kementerian Keuangan RI untuk penyediaan pembiayaan ekspor pesawat udara dengan perluasan penetrasi pasar non tradisional seperti Afrika dan Asia Selatan - dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 4.000 orang.

PTDI, menurut Menteri Prabowo, sebenarnya sudah menjadi pelopor dalam kebangkitan industri Indonesia pada tahun 90-an. Tetapi, akibat dinamika politik dunia, arah pengembangan PTDI menghadapi rintangan-rintangan. Namun Patut disyukuri, di Tengah Tantangan selama 20 Tahun terakhir di Penyanyi, kata Menteri Prabowo Lagi, PTDI BERHASIL Bertahan Dan Masih Mampu untuk review Menjual Produk Pesawat sayap tetap Dan helikopternya ( rotary wing ).

Kementerian Pertahanan kini bertekad agar PTDI dapat bangkit kembali untuk melanjutkan. “Presiden telah menginstruksikan untuk mendorong PTDI agar kembali menjadi industri penerbangan terkemuka di Asia Tenggara bahkan di Asia,” ujar Menhan Prabowo.

Sementara itu KSAU Senegal BG Papa Souleymane menyatakan sangat puas dengan performa pesawat buatan PTDI. “Dalam 10 tahun terakhir ini kami sudah membeli tiga pesawat,” katanya.

, Pada 2011 PTDI telah mengirimkan pesawat CN235 dengan konfigurasi Military Transport dan pesawat yang kedua dengan multiguna Aircraft pada tahun 2016. Kini, pada 2021 adalah pengiriman kali ketiga dengan pesawat CN235-220 jenis Pesawat Patroli Maritim yang akan menggunakan pesawat patroli di perairan . “Kami berharap mendapatkan kepuasan yang sama dengan yang dua pesawat sebelumnya,” ujar KSAU Senegal itu.

Pesawat udara CN235-220 MPA ini memiliki keunggulan keunggulan, yakni dapat lepas landas dengan jarak yang pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal dan berumput. Pesawat Penyanyi also Mampu terbang selama Delapan jam DENGAN Sistem avionik kokpit kaca Dan bahkan DENGAN autopilot. Dilengkapi dengan winglet di ujung sayap membuat pesawat ini menjadi lebih stabil dan irit bahan bakar.

Pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft dilengkapi dengan Tactical Console (TACCO), 360 derajat Search Radar yang dapat menjawab target yang kecil sampai sejauh 200 Nautical Mile dan Automatic Identification System (AIS), sistem otomatis untuk mengidentifikasi kapal di laut, sehingga dapat Identifikasi objek yang dicurigakan.

Selain itu, pesawat ini juga memiliki kemampuan Forward Looking Infra Red (FLIR) untuk memantau dan mengklasifikasikan target sasaran, serta mampu merekam di sekitar wilayah yang terbang di malam hari untuk melakukan evaluasi misi.

Pesawat Produksi PTDI

Seri pesawat CN235 ini - yang dibeli oleh Senegal itu - sejarah produksinya bermula dari kerjasama IPTN (sebelum menjadi PTDI) dan CASA dari Spanyol (sekarang menjadi perusahaan dengan bendera Airbus Defense & Space) mendirikan perusahaan patungan, Aircraft Technology (Airtech) untuk membangun CN235.

Pesawat multiguna ini memiliki kemampuan Short Take-Off and Landing (STOL) di lapangan terbang dengan panjang 800 meter, pintu ramp di belakang psawat untuk mengangkut barang yang keluar / masuk dengan mudah, dan perawatan dengan biaya rendah.

Prototipe pertama 'Elena' yang diproduksi oleh CASA melakukan penerbangan perdananya pada 11 November 1983. Prototipe kedua (pesawat buatan IPTN / Indonesia) 'Tetuko' terbang pertama kali pada Desember 1983.

Kini PTDI total telah memproduksi dan mengirimkan pesawat seri CN235 sebanyak 69 unit untuk pelanggan di dalam negeri maupun luar negeri.

Selain seri CN235, perusahaan yang bermarkas di Bandung ini juga memproduksi pesawat seri lainnya seperti dikutip dari detik.com dan data dari PTDI, sebut saja misalnya N219 Nurtanio - pesawat ini mampu mengangkut penumpang sebanyak 19 dan cocok digunakan untuk melayani daerah kekurangan.

Lalu ada seri NC212-200 yang sudah diproduksi PTDI sejak tahun 1976 silam dengan lisensinya dari CASA, Spanyol. PTDI sudah memproduksi sebanyak 103 pesawat NC212-200 versi sipil dan militer. Antara 2004-2008, semua keperluan untuk NC212-400 - pengembangan dari NC212-200 - Spanyol telah dipindahkan dari San Pablo, Spanyol ke Bandung. Kini PTDI telah menjadi produsen tunggal dari keluarga NC212. Sejak 2014, PTDI bahkan telah meng- upgrade pesawat tersebut menjadi versi NC212i yang lebih canggih.

Selain itu masih ada lagi CN295 yang biasanya digunakan untuk keperluan operasi militer atau digunakan untuk misi kemanusiaan di daerah. CN295 adalah pesawat yang andal dan mudah dirawatan. Kini tercatat sudah lebih dari 95 pesawat diproduksi.

PTDI merupakan perusahaan yang bergerak di sektor industri pesawat terbang satu-satunya di Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara. Sejak didirikan PADA 26 April 1976, Perusahaan Penyanyi Telah memproduksi different Pesawat Terbang ( sayap tetap ), helikopter ( rotary wing ), Senjata, Dan MENYEDIAKAN jasa Pemeliharaan untuk review mesin Pesawat.

Produk buatan Indonesia yang merupakan bukti kehandalannya oleh banyak negara. Alhasil, pembelinya kini bukan hanya TNI, Basarnas atau maskapai lokal, tapi sudah merambah ke beberapa negara jiran.

Berikut daftar negara yang sudah membeli pesawat buatan PTDI:

  1. Malaysia, CN235: 6 pesawat militer dan 2 pesawat VVIP
  2. Brunei Darussalam, CN235: 1 pesawat VIP
  3. Filipina, NC212: 2 pesawat akan dikirim
  4. Thailand, CN235: 2 pesawat sipil, 6 pesawat militer, dan 1 pesawat multiguna NC212
  5. Korea Selatan, CN235: 7 pesawat militer, 1 pesawat VVIP, dan 4 MSA
  6. Pakistan, CN235: 3 pesawat militer dan 1 VIP
  7. UEA, CN235: 7 pesawat militer dan 1 VIP
  8. Turki, CN235: 6 pesawat MPA / ASW dan 3 MSA
  9. Burkina Faso, CN235: 2 pesawat militer
  10. Senegal, CN235: 2 pesawat militer dan 1 pesawat multiguna
  11. Venezuela, CN235: 1 pesawat multiguna

 (foto: Pesawat jenis CN235 buatan PT Dirgantara Indonesia (Dokumentasi PTDI)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar