Menristek Berharap GeNose C19 Segera Dipakai di Masjid untuk Ibadah Ramadan
Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menteristek/Kepala BRIN), Bambang PS Brodjonegoro, berharap alat pendeteksi COVID-19 GeNose C19 bisa segera digunakan di Masjid terutama menjelang bulan suci Ramadan, sehingga mempermudah ibadah umat Islam.
Hal ini disampaikan Menristek saat menyerahkan alat deteksi COVID-19 yang merupakan karya tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose C19 kepada kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kantor Dewan Pimpinan Majelas Ulama Indonesia (DP MUI), Menteng, Jakarta Pusat (18/3/2021).
Menteri Bambang menjelaskan, GeNose C19 merupakan alat pendeteksi COVID-19 melalui embusan napas yang menggunakan teknologi terkini, yaitu dengan teknologi revolusi industri keempat dan kecerdasan artifisial.
“Genose C19 terhubung dengan sistem cloud computing melalui aplikasi berbasis kecerdasan artifisial untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time. Sehingga GeNose siap dimanfaatkan secara masif oleh seluruh masyarakat Indonesia guna mendeteksi COVID-19,” terang Menristek.
Menristek mengungkapkan, sebelumnya GeNose C19 merupakan hasil inovasi yang dikembangkan oleh peneliti UGM untuk mendeteksi penyakit tuberkulosis atau TBC sejak 2010 lalu. Namun, Seiring berjalannya waktu yang cukup lama hingga munculnya COVID-19 pada 2020, tim peneliti kemudian mengalihkan alat tersebut untuk mendeteksi virus COVID-19 melalui embusan napas.
Menristek berharap, GeNose C19 mendapat dukungan penuh dari MUI dan segenap masyarakat agar inovasi anak bangsa bisa bermanfaat bagi kesehatan masyarakat Indonesia, terutama di tengah pandemi.
“Pandemi menjadi momentum penguatan integrasi keilmuan dan kolaborasi riset dan inovasi di Tanah Air. Ke depan hendaknya riset dilaksanakan tidak hanya berdasarkan keinginan peneliti atau perekayasa saja, namun riset dan inovasi yang dihasilkan dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kita berharap GeNose C19 dapat segera digunakan masjid-masjid, mengingat sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadan, sehingga akan sangat membantu para umat Islam yang hendak melaksanakan ibadah salat tarawih,” ungkap Menteri Bambang.
Ketua MUI Miftachul Akhyar memberikan apresiasi atas penemuan alat pendeteksi COVID-19 dari UGM, GeNose C19. Beliau berharap GeNose C19 mampu memberikan layanan skrining terhadap segala kegiatan keagamaan, baik yang dilakukan oleh MUI maupun oleh organisasi lain.
"Kita berharap GeNose bisa dipakai untuk melancarkan kegiatan ibadah terutama umat Islam dalam melaksanakan ibadah tarawih pada bulan Ramadan, untuk memberikan proteksi, rasa aman dalam beribadah," ujar Ketua MUI Miftachul Akhyar. (InfoPublik)
Posting Komentar