Dubes RI untuk Norwegia Apresiasi Antusiasme Peserta Kursus Bahasa Indonesia
Jakarta - Duta Besar RI untuk Norwegia merangkap Islandia Todung Mulya Lubis, menyambut gembira terhadap antusiasme masyarakat yang tinggal di Norwegia untuk mempelajari bahasa Indonesia.
Berdasarkan keterangan tertulis Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Oslo di Norwegia yang diterima di Jakarta, Rabu (14/4/2021), terdapat lebih dari 100 peserta yang mengikuti kelas kursus bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) yang digelar oleh perwakilan RI tersebut .
Dalam pembukaan Semester I tahun 2021, jumlah peserta yang mendaftar mampu menembus 100 peserta.
"Data terakhir usai penutupan pendaftaran catatan ada sebanyak 117 peserta yang mendaftar online. Kami senang melihat banyaknya antusiasme orang-orang di sini terhadap Bahasa Indonesia," kata Duta Besar (Dubes) RI untuk Norwegia merangkap Islandia Todung Mulya Lubis, pada pembukaan kelas daring perdana BIPA, Selasa (13/4/2021).
"Data terakhir usai penutupan pendaftaran catatan ada sebanyak 117 peserta yang mendaftar online. Kami senang melihat banyaknya antusiasme orang-orang di sini terhadap Bahasa Indonesia," kata Duta Besar (Dubes) RI untuk Norwegia merangkap Islandia Todung Mulya Lubis, pada pembukaan kelas daring perdana BIPA, Selasa (13/4/2021).
Dubes Todung Mulya Lubis., Melalui program BIPA diharapkan dapat memperkenalkan budaya Indonesia secara luas termasuk kuliner, pariwisata, dan kota-kota di Indonesia.
"Dengan adanya program ini tentu kami berharap masyarakat Norwegia dan Islandia dapat mengenal dan mencintai Indonesia secara lebih dekat dan meningkatkan minat untuk berkunjung ke Indonesia di masa mendatang setelah pandemi COVID-19 ini berakhir," tegasnya.
Peserta kelas berani BIPA tercatat sebanyak 67 orang dewasa dan anak-anak lainnya. Negara asal mereka pun beragam, mulai dari Norwegia, Belanda, Inggris, Polandia, Denmark, Republik Ceko hingga Iran.
Untuk semester I, kelas kursus berani BIPA yang diadakan KBRI Oslo akan berlangsung pada periode April-September 2021.
Dikarenakan tingginya jumlah peserta kelas bahasa Indonesia, KBRI Oslo membuka tiga kelas untuk masyarakat umum, terdiri dari dua kelas untuk tingkat BIPA 1 dan satu kelas untuk tingkat BIPA 2.
Tidak hanya itu, KBRI Oslo juga membuka kelas khusus anak-anak yang terdiri atas satu kelas untuk tingkat BIPA 1 dan dua untuk tingkat kemahiran BIPA 2.
Untuk kalangan umum, peserta kursus terdiri atas profesional yang berlatar pengusaha dan pebisnis, pegawai kantor pemerintah setempat, pekerja teknik, pariwisata dan kuliner.
Selain tenaga profesional, terdapat juga beberapa mahasiswa dari University of Stavanger, University of Bergen dan University of Oslo.
Sementara itu, Runa Weideman yang merupakan warga Norwegia di Oslo menyatakan bahwa ia ingin belajar bahasa Indonesia yang bisa tinggal lebih lama di Indonesia.
"Dengan adanya program ini tentu kami berharap masyarakat Norwegia dan Islandia dapat mengenal dan mencintai Indonesia secara lebih dekat dan meningkatkan minat untuk berkunjung ke Indonesia di masa mendatang setelah pandemi COVID-19 ini berakhir," tegasnya.
Peserta kelas berani BIPA tercatat sebanyak 67 orang dewasa dan anak-anak lainnya. Negara asal mereka pun beragam, mulai dari Norwegia, Belanda, Inggris, Polandia, Denmark, Republik Ceko hingga Iran.
Untuk semester I, kelas kursus berani BIPA yang diadakan KBRI Oslo akan berlangsung pada periode April-September 2021.
Dikarenakan tingginya jumlah peserta kelas bahasa Indonesia, KBRI Oslo membuka tiga kelas untuk masyarakat umum, terdiri dari dua kelas untuk tingkat BIPA 1 dan satu kelas untuk tingkat BIPA 2.
Tidak hanya itu, KBRI Oslo juga membuka kelas khusus anak-anak yang terdiri atas satu kelas untuk tingkat BIPA 1 dan dua untuk tingkat kemahiran BIPA 2.
Untuk kalangan umum, peserta kursus terdiri atas profesional yang berlatar pengusaha dan pebisnis, pegawai kantor pemerintah setempat, pekerja teknik, pariwisata dan kuliner.
Selain tenaga profesional, terdapat juga beberapa mahasiswa dari University of Stavanger, University of Bergen dan University of Oslo.
Sementara itu, Runa Weideman yang merupakan warga Norwegia di Oslo menyatakan bahwa ia ingin belajar bahasa Indonesia yang bisa tinggal lebih lama di Indonesia.
Ia juga berkeingininan mendirikan yayasan untuk membantu pendidikan dan mengurangi polusi plastik. (Foto: ANTARA)
Posting Komentar