Pakar Gizi Unair Berbagi Tips Agar Tidak Dehidrasi Saat Puasa
Surabaya - Ahli Gizi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR), Mahmud Aditya Rifqi, membagikan tips untuk membina pola makan agar kandungan gizi di dalam tubuh tetap seimbang meskipun sedang berpuasa.
Untuk mempersiapkan tubuh agar tetap kuat hingga waktu buka, dosen yang kerap disapa Mahmud itu menyampaikan hal utama yang perlu diperhatikan ketika sahur adalah asupan cairan tubuh.
Selain mendapatkan dari konsumsi air putih yang cukup, Mahmud menyebutkan bahwa cairan juga bisa diperoleh dari makanan yang mengandung air seperti sup atau sayuran berkuah. “Konsumsi buah-buahan seperti apel, pir, semangka, dan melon bisa dilakukan untuk pasokan cairan tubuh,” imbuh dia, di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/4/2021).
Bukan hanya itu, dosen yang lahir di Solok, Sumatra Barat itu menuturkan, konsumsi makanan yang banyak mengandung serat juga diperlukan saat sahur. Mengingat, serat bisa membuat tubuh tidak mudah lapar.
“Kalau pada hari normal biasanya konsumsi sayur dan buah kurang, saat bulan puasa konsumsi dapat ditingkatkan karena di dalamnya banyak mengandung vitamin, mineral, dan serat yang bisa mempertahankan rasa kenyang lebih lama,” terang dia.
Setelah mengosongkan perut seharian penuh, pengajar Analisis Zat Gizi itu menyampaikan, bisa memulai berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan terlebih dahulu, seperti minum air putih dan makan kurma.
Konsumsi makanan utama yang mengandung unsur karbohidrat, protein, dan zat kompleks lainnya menurut Mahmud yang harus dilakukan setelah salat magrib. "Berbuka sebaiknya tidak langsung ke makanan utama, kita bisa mengawali dulu dengan makanan kecil,” jelas dia.
Lebih lanjut, berulang tahun pada 7 Desember itu menuturkan, konsumsi gula juga perlu dijaga ketika buka puasa. "Kebanyakan orang biasanya balas dendam dengan mengonsumsi banyak makanan manis saat buka puasa. Nah, konsumsi gula ini perlu diperhatikan baik saat sahur maupun buka puasa agar energi di dalam tubuh tidak cepat habis dan berat badan tetap seimbang," terang dia.
Menurut dia, tidak dapat dimungkiri oleh puasa sering kali menyebabkan dehidrasi karena tubuh tidak mendapatkan asupan cairan selama lebih dari 12 jam. Untuk hukum dehidrasi tersebut, dosen 32 tahun itu menyebutkan tubuh harus tetap mengonsumsi 8-10 gelas air setiap harinya.
Tidak tanggung-tanggung, Mahmud memberikan contoh pembagian waktu untuk minum minimal 8 gelas air putih demi menjaga pasokan air yang cukup saat puasa.
Pembagian pertama menurutnya adalah harus minum tiga gelas air saat sahur dengan jeda satu gelas air diminum ketika bangun tidur, satu gelas air setelah makan sahur, dan satu gelas air sebelum imsak.
Setelah itu, konsumsi satu gelas air bisa digunakan saat pertama kali buka puasa. Sisanya, konsumsi udara bisa dilakukan setelah makan, sebelum terawih, dan sebelum tidur.
“Yang paling penting adalah kita harus menjaga pola makan dengan baik saat puasa, konsumsi makanan yang banyak mengandung cairan tubuh dan serat saat sahur, serta pilih makanan dengan kandungan karbohidrat, protein, vitamin, dan zat gizi lainnya ketika berbuka,” tutup dia. (InfoPublik)
Posting Komentar