Kisah Sang Jenderal Melipat Baju Loreng
Jakarta - Baju loreng tentara itu, kini terlipat rapi di almari. Sang pemilik, Letjen Ganip Warsito, ganti seragam dengan sebuah rompi. Pensiun? Belum. Meski hanya rompi, seragam yang dia kenakan kini tidak kalah gengsi. Bahkan jauh lebih penting. Itulah rompi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Momen alih seragam itu terjadi Selasa (25/5/2021). Hari itu, bertempat di Istana Negara, Presiden Joko Widodo melantik Letjen Ganip Warsito menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggantikan Letjen Doni Monardo akan memasuki masa pensiun Juni mendatang.
Kata Ganip, sepanjang perjalanan karirnya, ini kali pertama ia bertugas di luar Mabes TNI. Karena bertugas di luar dinas kemiliteran, ia mengaku langsung memerintahkan istrinya agar melipat baju loreng (seragam TNI). "Lipat dengan rapi, karena saya akan mengenakan rompi BNPB," kata Ganip.
Dalam serah terima jabatan, Ganip mengaku terkejut saat ditunjuk menggantikan Doni. "Saya pernah merasakan, taruna saya masuk lokananta, saya masuk kelompok tenor. Ini mungkin serah terima ketiga (dengan Pak Doni)," kata Ganip dalam sambutan serah terima jabatan di gedung BNPB, Jakarta.
Bagi Ganip, Selasa itu, seakan mengulang peristiwa yang terjadi 20 tahun silam. Pada 2001, Ganip tercatat pernah menggantikan posisi yang pernah diduduki Doni sebagai Komandan Batalyon Infanteri (Dan Yonif) 741/Satya Bhakti Wirottama di Bali. Dan kini, Ganip juga yang menggantikan posisi yang dijabat Doni di BNPB.
Menjabat sebagai komandan BNPB saat ini memang tak mudah. Tak hanya menangani bencana alam, tapi juga bencana kemanusiaan seperti pandemi COVID-19. Ketika pandemi ini mulai melanda, Presiden Jokowi langsung menunjuk kepala BNPB --yang saat itu dijabat Doni --sebagai kepala Satgas COVID-19.
Dalam pelantikannya, Jokowi berpesan kepada Ganip agar apa yang sudah dilakukan Doni dilanjutkan. "Tadi presiden memberi perintah supaya jurus-jurus yang dipakai Pak Doni diserahterimakan dan dilanjutkan. Itu bahasanya Pak Presiden, jurus-jurus," kata Ganip.
Selain itu, kata Ganip, Jokowi juga meminta agar permasalahan yang saat ini diurus oleh BNPB segera ditangani. Pesan lainnya, Jokowi, meminta agar Ganis memberi perhatian tentang kondisi COVID-19 di Indonesia yang tengah merangkak naik.
Jokowi mengingatkan bahwa kunci utamanya adalah pelaksanaan PPKM mikro yang terus diperketat. Selain itu, pelaksanaan 3M dan 3T juga harus dilakukan secara lebih konsisten dan penuh disiplin.
Di depan Doni, Ganip pun berjanji akan melanjutkan kerja keras Doni selama lebih dari dua tahun menjabat sebagai Kepala BNPB. "Mudah-mudahan saya bisa setidaknya memelihara apa yang sudah abangda lakukan dengan segera," kata dia.
Doni pun menyampaikan pesan kepada Ganip. "BNPB ini ibarat Kopassus, dalam kondisi darurat nyaris tidak pernah istirahat. Bapak akan menghadapi masyarakat sipil, yang berjiwa militan, dan rasanya sulit sekali menemukan ASN yang punya dedikasi yang luar biasa," kata Doni.
Kata Doni, dibutuhkan kekuatan stamina dan keteguhan hati yang besar untuk bertugas menanggulangi bencana di Tanah Air. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu dari 35 negara yang memiliki ancaman bencana tertinggi di dunia.
Ganip dan Pengalamannya
Pria kelahiran Magelang, 23 November 1963 merupakan jebolan akademi militer (akmil) 1986. Di dunia kemiliteran, Ganip mengantongi segudang pengalaman di bidang infanteri.
Sederet brevet telah disandangnya, mulai dari Cakra Kostrad, brevet Pemburu, brevet tank kavaleri, hingga brevet pertempuran hutan.
Di organisasi TNI, Ganip juga pernah mengisi sejumlah posisi strategis. Pada 2014, ketika menyandang Brigadir Jenderal (Brigjen), Ganip dipercaya mengemban posisi Direktur Latihan (Dirlat) Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Kodiklat) TNI AD. Satu tahun di posisi itu, pada 2015, ia digeser untuk mengisi posisi Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad dengan pangkat Mayor Jenderal (Mayjen).
Pada 2016, Ganip juga pernah dipercaya menjadi Pa Sahli Tk III Bidang Polkamnas Panglima TNI. Tak lama setelah itu pada 2016-2018, ia memegang jabatan Pangdam XIII/Merdeka, yang meliputi komando kewilayahan pertahanan Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. Lepas dari jabatan Pangdam, pada 2018, ia menjadi Pa Sahli Tk III Bidang Hubint Panglima TNI dan Asops Panglima TNI pada 2018-2019.
Pada 2019-2021, Ganip menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan III) dengan pangkat Letjen. Setelah menjabat Pangkogabwilhan III, pada 1 Februari 2021, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melantik Ganip menjadi Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.
Belum genap setahun menduduki posisi Kasum, Selasa (25/5/2021) Presiden Joko Widodo melantik Ganip menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggantikan Letjen Doni Monardo yang akan memasuki masa pensiun 1 Juni mendatang.
Menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, penunjukkan Ganip yang masih menjadi perwira aktif di TNI ini karena Jokowi ingin meneruskan tradisi yang sudah ada. "Agar setiap terjadi bencana bisa mudah mengerahkan pasukan," ujar dia.
(Presiden Joko WIdodo (kanan) memberi ucapan selamat kepada Letjen TNI Ganip Warsito seusai dilantik menjadi Kepala BNPB di Istana Negara, Jakarta, Selasa (25/5/2021). Letjen TNI Ganip Warsito yang sebelumnya menjabat Kasum TNI dilantik menjadi Kepala BNPB menggantikan Letnan Jenderal TNI Doni Monardo yang memasuki masa pensiun. (Doto Antara/InfoPublik)
Posting Komentar