Menkominfo Resmikan Peluncuran Layanan 5G Serentak di Tiga Kota
Surakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate meresmikan peluncuran layanan 5G serentak di tiga kota perintis, yakni Surakarta, Balikpapan, dan Medan, dari Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Menurut Menkominfo, pemilihan lokasi peluncuran layanan 5G di kota Surakarta didasarkan pada dua faktor, yakni faktor historis dan faktor komersial.
Faktor historisnya adalah, Kota Surakarta telah dikenal sejak lama sebagai kota perintis di bidang olah raga, jurnalistik dan lainnya. Sedangkan faktor komersialnya adalah perkembangan ekonomi kota Surakarta dan daerah sekitarnya yang semakin pesat beberapa tahun terakhir.
“Dalam kunjungan saya ke sini beberapa bulan lalu, Walikota Surakarta mas Gibran Rakabuming meminta supaya bisa dihadirkan internet cepat untuk wilayah greater Surakarta. Beberapa bulan kemudian Telkomsel merespon dengan peluncuran layanan 5G yang menjadikan Surakarta sebagai kota perintis layanan ini bersama kota besar lain,” ujar Menkominfo dalam acara peluncuran layanan 5G di kota Surakarta pada Kamis (3/6/2021).
Menkominfo mengharapkan, layanan 5G ini bisa meningkatkan ekonomi dan juga infrastruktur telekomunikasi di kota Surakarta dan sekitarnya.
Dia juga menyatakan, pemerintah mendukung operator lain untuk mengembangkan teknologi ini agar kedepannya bisa lebih mudah dijangkau dan efisien, baik infrastruktur dan operasionalnya.
“Untuk itu Pemerintah Daerah (Pemda) harus mendukung langkah ini supaya bisa dilakukan dengan cepat seperti deployment infrastruktur repeater di atas gedung-gedung bahkan bisa juga di lampu merah,” kata dia.
Lebih lanjut Menkominfo menjelaskan, peluncuran layanan 5G ini juga harus sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo supaya operator bisa mengantisipasi resiko-resiko negatif yang bisa muncul sekaligus bisa memberi manfaat untuk seluruh masyarakat, seperti yang ditegaskan dalam pembukaan (preambule) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Menkominfo juga menegaskan, supaya operator dapat mengontrol penggunaan layanan 5G ini supaya tidak disalahgunakan pihak-pihak yang membawa paham radikalisme dan ideologi transnasional.
“Jangan sampai jaringan 5G menjadi tempat berkembangnya radikalisme dan ideologi transnasional yang bisa menghancurkan bangsa,” tutur dia.
Dari sisi ekonomi, lanjut dia, layanan 5G diharapkan bisa mendukung sisi hilir dengan pengembangan E-Commerce pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal serta layanan pembiayaan digital (digital financing).
“Kita harus kuasai semua, bentengi sistem digital financing, bahkan sampai komunikasi human to human dan machine to machine harus digunakan untuk kepentingan bangsa ini,” kata dia.
Direktur Utama Telkomsel Hendry Mulia Syam mengatakan, jaringan 5G 20-30 kali lebih cepat dibanding jaringan 4G yang ada saat ini.
Jaringan 5G menurutnya, sudah digunakan oleh beberapa negara untuk konektivitas industri sehingga bisa meningkatkan efisiensi dan kinerjanya.
“Kami bangun di beberapa lokasi. Solo adalah salah satu dari Sembilan kota yang kami bangun,” imbuh dia.
Untuk itu, dia mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang telah turut berkontribusi dalam membantu Telkomsel mengimplementasi percepatan perluasan jaringan 5G di beberapa wilayah di Indonesia.
“Sebagai operator 5G pertama di Indonesia, Telkomsel akan mengoptimalkan kesempatan ini untuk dapat berkontribusi lebih besar bagi kemajuan bangsa melalui inovasi terdepan,” kata dia. (InfoPublik)
Posting Komentar