Status Level III, Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas Guguran
Jakarta - Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter (2 km) ke arah barat daya, pada Jumat (27/8/2021) .
Hal itu disampaikan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida melalui keterangan resminya, Jumat (27/8/2021).
Hanik menyebutkan awan panas guguran itu terjadi pada pukul 09.01 Waktu Indonesia Barat (WIB).
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 150 detik," kata Hanik.
Pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, guguran lava pijar juga tercatat 13 kali keluar dari Gunung Merapi ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter.
Gunung api aktif itu juga tercatat mengalami 83 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm selama 12-134 detik, 57 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-6 mm selama 9-43 detik.
Berikutnya, delapan kali gempa low frekuensi dengan amplitudo 3-6 mm selama 11-20 detik, serta tiga kali gempa fase banyak dengan amplitudo 10-24 mm selama 7-10 detik.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 150 detik," kata Hanik.
Pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, guguran lava pijar juga tercatat 13 kali keluar dari Gunung Merapi ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter.
Gunung api aktif itu juga tercatat mengalami 83 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm selama 12-134 detik, 57 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-6 mm selama 9-43 detik.
Berikutnya, delapan kali gempa low frekuensi dengan amplitudo 3-6 mm selama 11-20 detik, serta tiga kali gempa fase banyak dengan amplitudo 10-24 mm selama 7-10 detik.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Sebelumnya, Gunung Merapi mengeluarkan 18 kali guguran lava pijar, dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya pada Kamis (26/8/2021). (Foto: Antara/InfoPublik)
Posting Komentar