Peran Tokoh Agama Sukseskan PON Papua di Mimika
Timika – Kesuksesan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 yang diselenggarakan di empat klaster salah satunya Mimika tidak terlepas dari peran berbagai pihak termasuk tokoh agama.
Melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), para tokoh agama di Mimika terlibat secara langsung dalam kesuksesan PON Papua.
Ketua FKUB Mimika, Ignatius Adii, yang ditemui di kantornya, Selasa (12/10/2021) mengatakan menjadi tuan rumah PON adalah sebuah kehormatan dan patut disyukuri.
Untuk itu sesuai tupoksinya, meski tidak masuk dalam struktur kepanitiaan, FKUB ikut terlibat dengan cara menggelar doa bersama lintas agama di Mimika. “Ikut mendoakan supaya pelaksanaan PON XX Tahun 2021 dapat terlaksana dengan baik dalam suasana damai dan diikuti seluruh nusantara, ada 34 provinsi termasuk Papua,” ujarnya.
Menurutnya, pada 2020, FKUB menggelar doa bersama sebanyak enam kali, dan 2021 sebanyak empat kali. Tidak hanya satu agama tapi lima agama yakni Kristen, Katolik, Islam, Hindu dan Budha. Ignatius Adii menekankan, dalam setiap kegiatan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Tidak hanya itu, FKUB juga terlibat dalam proses vaksinasi bekerja sama dengan Pemda Mimika, TNI dan Polri. Vaksinasi massal dilakukan di 11 titik tempat ibadah mulai dari Distrik Kwamki Narama sampai Distrik Mimika Timur Jauh. Vaksinasi massal ini sebagai bentuk dukungan FKUB untuk meningkatkan cakupan agar PON bisa terselenggara dan menekan wabah COVID-19 di Mimika.
Selama pelaksanaan PON, para tokoh agama lanjut Ignatius, juga mendampingi dan mendoakan para atlet Papua yang bertanding. Baik di tempat penginapan, sebelum dan sesudah pertandingan. Ada sekitar 30 orang tokoh agama yang dilibatkan untuk mendampingi atlet.
Keterlibatan para tokoh lintas agama ini dikatakan Ignatius Adii memberikan pesan kepada masyarakat luar tentang toleransi yang tercipta di Mimika. Sekaligus menjawab kekhawatiran orang luar yang selama ini termakan isu negative soal Papua dan Mimika khususnya.
“Kesan terakhir bahwa dengan PON, kita harapkan kekhawatiran orang luar karena isu yang tidak benar sehingga membuat orang takut ke Papua itu tidak ada, Mimika dikhawatirkan tidak aman tapi itu tidak terjadi, karena buktinya ada 33 provinsi bisa hadir di empat kota besar di Papua. Di situ diharapkan peranan, FKUB d imana semua agama terlibat, terwakilan mereka ikut berperan ikut menyatukan berbagai hal termasuk di bidang olahraga,” terangnya.
Keharmonisan dan toleransi di Mimika ditambahkan Adii, tidak hanya saat ada event PON saja tapi dalam setiap agenda dengan pelibatan tokoh lintas agama. Seperti pada saat kegiatan Pesparawi yang notabene agenda gerejawi, tapi tokoh lintas agama dilibatkan secara langsung masuk dalam kepanitiaan.
(Tim Media Center Kominfo PON Papua Klaster Mimika/InfoPublik))
Posting Komentar