Pesona Anggrek Puncak Jayawijaya
Jayapura - Tak ada daerah yang memilik keanekaragaman hayati terkaya di Nusantara selain Tanah Papua. Koleksi flora dan faunanya begitu beragam. Salah satunya adalah tananaman Anggrek (Orchidaceae). Jenis flora ini merupakan suku terbesar dari tumbuhan berbunga, yang terdiri dari hampir 25.000 spesies di seluruh dunia, sekitar 3.000-an berada di Bumi Cenderawasih.
Bentuk tanaman anggrek yang unik, ada beberapa jenis yang harum baunya, mudah merawatnya membut banyak kalangan menyukainya. Tanaman ini sudah menjadi ikon dari flora asli Nusantara. Khusus jenis Anggrek Papua menjadi buruan para penggemar tananam hias, kolektor, petani bunga dari dalam negeri hingga mancanegara.
Sebagai upaya mengangkat pamor anggrek Nusantara khususnya Papua, di sela-sela kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, para penggemar anggrek menggelar Festival Anggrek Papua atau Papua Orchid Show (POS) 2021. Perhelatan ini bertajuk Mari Lestarikan Anggrek Spesies Papua yang digelar di Pantai Holtekamp, Kota Jayapura.
Festival Anggrek Papua tersebut dari 2-6 Oktober 2021. Dalam POS 2021 kali ini, ada 45 peserta berpartisipasi, yakni 30 peserta dari Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI), termasuk 16 pengurus daerah, dan dari komunitas serta institusi terkait.
Beragam jenis anggrek ada di tempat itu, termasuk anggrek dari Papua yang terkenal eksotis. Seperti Anggrek Kerong, Anggrek Jayawijaya, Anggrek Intan Jaya dan lainnya. Anggrek dari Jawa Tengah koleksi dari Magelang dan Wonosobo juga dipamerkan dalam ajang tersebut. Daerah lainnya seperti Kalimantan Tengah, Kota Malang, Kota Bitung turut berpartisipasi dalam POS 2021.
Beberapa atlet dan official yang berlaga di PON Papua terlihat turut menyambangi pameran tersebut. Kebetulan, lokasi pameran juga tidak jauh dari Venue Dayung.
Menurut Ketua Panitia POS 2021, Adolina Menanty, selain menampilkan koleksi anggrek terbaik dari masing-masing daerah, POS juga menyelenggarakan lomba Anggrek Terbaik, Putri Anggrek Terbaik dan Tanaman Hias Terbaik. POS kali ini juga menyadiakan gerai tananam hias, Badan Karantina Pertanian dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Papua.
"Dengan adanya pameran, kami akan membangun tali silaturahmi, antara petani anggrek, pengusaha anggrek, pecinta. Bagus juga untuk meningkatkan ekonomi," tukas Adolina.
Dari sekian banyak koleksi anggrek Papua yang unik ini, pesona spesies dari hutan puncak Jayawijaya menarik perhatian InfoPublik. Idha Sadi Reyaan, salah satu penjaga gerai Kabupaten Jayawijaya menerangkan mereka menampilkan 11 spesies asal Wamena.
Dari 11 spesies anggrek Jayawiyaya itu, yang paling khas antara lain Dendrobium Alexandrae, Paphiopedilum Welhelmina (berbentuk seperti kantung semar), Dendrobium Vinistre, dan Phreatia SP atau Anggrek Padi yang tumbuh di tanah. Ada pula jenis Pandang bellium yang terlihat mirip bunga gladiol dan di dalam rongga mulut bunganya seperti ada anak tikus. Semua tanaman ini diklaim asli dari hutan Wamena.
"Kalau tanaman anggrek khusus dari Jayawijaya kadang kalau di hutan ada, tumbuh begitu saja. Di atas batu melekat di kayu. Tapi kalau kita rawat di rumah. Seperti biasanya kalau kita petani sederhana bisa disiram saja setiap minggu dua kali atau tiga kali. Kalau cuaca terlalu panas kita beri vitamin dari air beras. Mungkin 2 minggu sekali," jelasnya.
Bagaimana merawat koleksi anggrek di gerai pameran dengan cuaca panas terik dan terletak di tepi pantai? Idha mengaku dirinya tidak menggunakan air beras, melainkan dengan vitamin B1. Terbukti bunga anggrek masih merekah dan segar sampai hari kelima pameran.
Idha mengaku beberapa koleksi anggrek yang dipamerkan di POS 2021. Laris manis. Rata-rata harga bunga maupun bibit anggrek di stand Jayawijaya sekitar Rp150.000 hingga Rp250.000. Jenis Anggrek yang terjual adalah anggrek Dendrobium Vinistre dan Wahelmina yang berada di ketinggian 18 ribu kaki di atas permukaan laut.
Anggota Dewan Juri POS 2021, Lucky Silahoy menerangkan ajang Festival Anggrek Papua ini sekaligus mempromosikan aneka ragam anggrek alam maupun anggrek hibrida (persilangan) kepada publik. Sekaligus forum saling bertukar pengalaman antara pegiat anggrek Papua dengan daerah lainnya. POS kali ini bukan forum pertama yang digelar di Jayapura. Terakhir mereka membuat event nasional ini pada tahun 2016. Menurut rencana, perwakilan Papua akan berpartisipasi dalan Festival Bunga di Almere, Belanda pada April-Oktober 2022.
Foto: Adolina Menanti, Ketua Panitia Papua Orchid Show 2021 sedang mengecek jenis Anggrek Tebu asli Papua. (InfoPublik)
Posting Komentar