SATU JAM BERSAMA MENKUMHAM: ANAK KOLONG YANG BERHASIL MENJEMPUT MIMPI
SpiritNews.Media (Kabupaten Serang) - Menjemput Mimpi” di Grand Auditorium UNTIRTA, Kabupaten Serang,Kamis(26/10).
Yasonna H. Laoly, lahir di Sorkam, Tapanuli pada 27 Mei 1953,tepat 70 Tahun yang lalu. Nama‘Yasonna Hamonangan Laoly’ mungkin terdengar sedikit asing ditelinga,khususnya bagi masyarakat diluar Provinsi Sumatera Utara,sebab nama ini memandukan unsur bahasa Batak dan Nias.
Nama‘Yasonna’diambil dari bahasa Nias‘YasoNasa’,artinya‘masih ada lagi’.Harapan ayah nya agar setelah kelahiran Yasonna, masih ada lagi adik-adik Yasonna yang akan terlahir. Sedangkan ‘Hamonangan’ dalam bahasa Batak berarti‘kemenangan’. Dan ‘Laoly’merupakan salah satu marga dalam masyarakat Nias.
Yasonna, yang bapaknya adalah seorang polisi dan dianggap sebagai tokoh Nias di Sibolga dan Tapanuli Tengah itu, sangat sering tidur di kolong. Entah itu kolong meja,kolong bangku, dan paling sering kolong tempat tidur.
"Ini bukan di sengaja, karena memang banyak tamu, banyak saudara, dan siapapun datang ke rumah kami menceritakan masalahnya, lalu juga menginap, karena banyak hal. Padahal rumah kami kecil, maklum rumah dinas asrama polisi di Sibolga," kata Yasonna saat menjadi Pembicara Kunci pada acara Satu Jam Bersama Menkumham“Anak Kolong.
Perjalanan karir politik nya dimulai ketika pada Pemilu 2004, ia bertarung menjadi salah seorang Calon Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Sumut I (Medan, Deliserdang,Serdang Bedagai, Tebing Tinggi). Ia percaya diri saja meski diletakkan di nomor urut 2.
Ternyata,kerjakerasnya berhasil dan PDIP mendapat dua kursi didaerah pemilihan tersebut.Ia pun melenggang ke Senayan.
Pada Pemilu 2009,ia kembali di beri ruang dan kepercayaan untuk menjadi salah seorang Calon Anggota DPR RI dari PDIP. Ia dipindahkan ke Daerah Pemilihan Sumut II (meliputi Kepulauan Nias,Tapanuli,Asahan dan Labuhan Batu). Lagi-lagi ia beruntung.PDIP dapat dua kursi.
Pada periode kedua ini,karirnya semakin melejit.Ia dipercaya menduduki jabatan strategis, di antaranya Ketua Fraksi PDIP MPR RI, Wakil Ketua Badan Anggaran DPRRI. Ia bahkan sempat dinominasikan sebagai Ketua MPR RI pasca meninggalnya Taufik Kiemas. Ia juga beberapa kali memimpin Panitia Khusus RUU Politik. Ia benar-benar di perhitungkan sebagai politisi yang mumpuni.
Ia terkenal sebagai politisi yang handal mengemukakan pendapat. Bicaranya lantang tapi runtut. Memikat orang yang mendengar. Namun tidak asal bicara. Kedalaman ilmu serta kekayaan wawasan membuat setiap pendapat dan pandangannya terasa tajam dan berbobot.
Karir politik Yasonna semakin melesat ketika Presiden Joko Widodo mengangkatnya sebagai Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. Pengalaman bertahun-tahun sebagai seorang akademisi di bidang hukum sekaligus pengacara serta pengalaman menjadi Anggota Komisi III DPR MPR RI (20052009) menjadikannya mudah beradaptasi di posisinya saat ini.
“Saya di izinkan Tuhan untuk mendapat pengalaman menjadi anak sederhana, yang menempuh pendidikan tinggi hingga strata tiga, menjadi aktivis mahasiswa di bangku kuliah, kemudian ditugaskan menjadi Dekan Fakultas Hukum Universitas Nommensen, menjadi politisi sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), dan terakhir menjadi birokrat sebagai Menteri,”kata Yasonna Laoly.
Diakui Yasonna Laoly dirinya sudah terbiasa dengan tantangan, juga hidup susah dan sederhana sejak kecil. “Maka dari itu saat diminta Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Hukum dan HAM, saya dengan rendah hati menerimanya, ini tantangan dan saya harus berbuat untuk negeri ini, ”ujarnya.
Yasonna menyebut, tugas itu sebagai perintah Tuhan yang suci, agar dirinya terus berusaha memanfaatkan potensi diri yang diberikan Tuhan untuk kebaikan, memberi manfaat pada masyarakat.
"Jika kita bawa nama Tuhan dalam setiap langkah dan pekerjaan kita, maka kita akan selalu berpikir tentang kebaikan, menghindari keburukan, dan yang terpenting kita akan merasa selalu di lindungi dan ditolong Tuhan,"sambungnya.
Di akhir sambutannya, Yasonna mengajak semua yang hadir dalam kegiatan ini, untuk tetap bersemangat,jangan mudah lelah dalam memperbaiki diri dan lingkungan kita.
"Jika kita memiliki keinginan kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu membahu untuk mewujudkannya," pungkasnya.
Selain menghadirkan Menkumham,kegiatan ini juga mendatangkan tiga pembicara lain, yaitu Lestantya R. Baskoro selaku Tim Penulis, Kolega Menkumham Airin RachmiDiany,dan Dekan Fakultas Hukum UNTIRTA Agus Prihartono(ADV ).
Posting Komentar