Fenomena FOMO : GeN Z Terjebak Gaya Hidup Tanpa Arah
Aam Siti Fatimah S.Kom |
SpiritNews.Media (Jabar) - Generasi Z hidup dan tumbuh dalam era teknologi digital yang berkembang pesat, dimana mereka dengan sangat mudah dapat mengakses berbagai platform media sosial, aplikasi, dan komunikasi online.
Mereka seringkali menghabiskan waktu di media sosial untuk melihat berbagai aktivitas yang dilakukan orang lain yang menampilkan beragam konten gaya hidup teman-teman, artis/idola, sosialita dan siapapun dari berbagai belahan dunia tanpa batas. Sehingga hal ini menciptakan tekanan sosial baru yang sangat berpengaruh pada kehidupan mereka yang menjadikan mereka terdorong untuk berusaha selalu terhubung secara online dan terlibat dalam semua aktivitas yang terjadi di dunia maya.
Mereka akan merasa cemas dan khawatir jika mereka tidak mengikuti tren terbaru dan juga ketakutan jika mereka dianggap tidak relevan dengan gaya hidup saat ini dihadapan teman-teman mereka. Dan inilah salah satu faktor yang menyebabkan adanya fenomena FOMO di kalangan generasi Z ini.
Fear of Missing Out atau lebih dikenal dengan sebutan FOMO adalah perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang karena tidak ingin ketinggalan sesuatu yang baru, seperti berita, tren, atau informasi lainnya, yang menjangkiti generasi saat ini. Mereka akan merasa takut dan sedih jika ketinggalan tren atau apa pun yang sedang ramai menjadi topik perbincangan atau sedang dilakukan oleh banyak orang.[wikipedia indonesia].
Fenomena FOMO pada Generasi Z memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental dan emosional mereka yaitu peningkatan tingkat stres dan kecemasan yang sangat tinggi. Dimana mereka sering merasa terjebak dalam siklus konstan untuk selalu memeriksa media sosial, rasa takut jika mereka melewatkan sesuatu yang “dianggap” penting. Akhirnya mereka cenderung membandingkan diri mereka dengan orang lain yang mereka lihat didunia maya dan melupakan bahwa banyak aspek kehidupan yang ditampilkan di media sosial adalah representasi yang telah disaring dari realitas.
FOMO terdiri dari dua komponen. Pertama, aspek takut kehilangan yang ditandai dengan perilaku untuk berusaha tetap terhubung dengan orang lain. Kedua, aspek sosial, yaitu FOMO yang berhubungan dengan kebutuhan untuk memiliki dan pembentukan hubungan antarpribadi yang kuat.[wikipedia indonesia]
Fenomena ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1996 oleh ahli strategi pemasaran Dr. Dan Herman. Studi telah menemukan bahwa kemunculan fenomena rasa takut akan kehilangan momen memang berkaitan dengan kecemasan atau depresi. Penulis Patrick J. McGinnis menciptakan istilah FOMO dan mempopulerkannya dalam op-ed tahun 2004 di The Harbus, majalah dari Harvard Business School.
Generasi FOMO muncul akibat arah pendidikan yang tidak disandarkan pada pembentukan karakter atas dasar agama. Padahal agama adalah petunjuk hidup yang menentukan standar baik buruk atau benar salah dalam setiap perbuatan. Generasi ini juga tidak dibekali dengan akidah yang kuat, tidak dididik untuk takut hanya kepada Allah, dan tidak dibentuk untuk menjadi insan yang taat pada seluruh aturan Allah, dan menjauhi seluruh larangan Allah. Akhirnya, yang mendidik karakter mereka lebih dominan dari media sosial yang mereka akses.
Generasi muda penerus peradaban adalah aset berharga yang semestinya dididik sesuai dengan fitrahnya untuk kritis menjadi agen perubahan. Sehingga tidak mudah terpengaruh dengan segala macam tren dan lifestyle yang melenakan.
Islam sebagai agama sempurna menjadi tolok ukur dalam mendidik generasi. Sistem pendidikan Islam dirangkai dari sekumpulan hukum syariat (Alqur’an dan Assunnah) dan berbagai aturan administratif yang berkaitan dengan pendidikan formal. Dengan tujuan untuk membangun kepribadian Islam setiap warga negara untuk terikat dengan aturan Alkhaliq. Sehingga menghasilkan generasi terarah yang memiliki ImTaq dan IPTek unggul yang mampu menyikapi perkembangan iptek dengan tepat dan bijak yang memberikan manfaat untuk kemaslahan umat serta kejayaan Islam.Wallahu’alam
Ditulis oleh:[ Aam Siti fatimah S.Kom].
Posting Komentar